Advertise

Kamis, 27 Desember 2012
0 komentar


  1. Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang masih banyak digunakan. Ada dua macam jenis surat, yaitu surat kedinasan dan surat pribadi. Surat kedinasan adalah surat yang ditulis berkaitan dengan kepentingan kedinasan, kelembagaan. Pada umumnya, surat kedinasan bersifat resmi dan dibubuhi stempel. Adapun surat pribadi adalah salah satu bentuk surat-menyurat yang ditulis seorang sebagai pribadi dan tidak berkaitan dengan kedinasan. Pada umumnya, surat pribadi bersifat tidak resmi dan berisi masalah-masalah pribadi.
Meskipun bersifat tidak resmi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat pribadi, antara lain etika dan sopan-santun berkirim surat. Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi tergantung dari orang yang menerima surat. Misalnya, menulis surat kepada guru berbeda bahasanya dengan menulis surat kepada sahabatmu. Apabila kamu menulis surat kepada guru, sebaiknya menggunakan bahasa baku atau formal. Lain halnya jika kamu menulis surat kepada sahabatmu, tidak harus menggunakan bahasa baku tetapi dapat memakai bahasa santai atau bahasa yang biasa kamu pakai dalam pergaulan sehari-hari. Seperti surat-surat yang lain, surat pribadi juga mempunyai format atau pola tertentu.
'
1. Format surat pribadi
Dari contoh tersebut, terlihat pola penulisan surat pribadi. Pola atau format
tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Kota dan tanggal surat.
  2. Nama dan alamat penerimaan surat (sering kali tidak ditulis karena biasanya sudah dicantumkan pada amplop surat).
  3. Salam pembuka.
  4. Paragraf pembuka.
  5. Isi surat.
  6. Paragraf penutup.
  7. Salam penutup.
  8. Nama dan tanda tangan pengirim surat.
2. Isi surat pribadi
Apabila kamu menulis surat pasti mempunyai maksud atau tujuan. Maksud atau tujuan tersebut, biasanya tercantum dalam isi surat. Isi surat pribadi dapat bermacam- macam hal atau keperluan, yaitu sebagai berikut.










Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain atau sebuah
kantor (instansi). Surat pribadi ada dua macam, yaitu surat pribadi yang bersifat perorangan dan
surat pribadi yang bersifat resmi.
Surat pribadi yang bersifat perorangan adalah surat yang ditulis oleh seseorang yang
ditujukan kepada teman, saudara, atau orang tua.
Surat pribadi yang bersifat resmi adalah surat yang ditulis seseorang yang ditujukan kepada suatu organisasi atau kantor.
Penulisan surat pribadi yang bersifat perorangan berbeda dengan surat pribadi yang bersifat resmi, terutama dalam pemakaian bahasa. Bahasa dalam surat pribadi yang bersifat resmi lebih bersifat kaku daripada bahasa yang digunakan dalam surat pribadi yang bersifat perorangan.
Berikut ini sistematika penulisan surat pribadi.
1. Pembuka, terdiri atas:
a. tempat dan tanggal pengiriman surat,
b. alamat surat, dan
c. salam pembuka.
2. Isi, yaitu berisi maksud penulis mengirim surat.
3. Penutup, terdiri atas:
a. salam penutup,
b. tanda tangan, dan
c. nama terang

Surabaya, 30 Maret 2009
Untuk sahabatku Kirana
di Kupang

Salam kangen,
Halo Kiran, apa kabar ? baik-baik saja kan ? semoga keadaanmu saat inni tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas biasanya.
Kiran aku saat ini sedang berada di rumah sakit. Aku sakit demam berdarah. Tapi keadaanku sekarang sudah membaik kok. Jadi tidak usah kawatir. Tahu tidak ? sakit itu ternyata tidak enak. Aku harus bobok terus, tidak bisa kemana-mana setiap hari disuntik dan harus minum obat.
Sekian dulu surat dariku. Kutunggu balasanmu. Salam untuk bapak dan ibumu.

Dariku,
 


Agus

Leave a Reply

 
Bahasa dan Sastra Indonesia © 2014 | Designed By Blogger Templates